Memasuki gerbang pernikahan, semua orang pasti menginginkan pernikahan yang langgeng, harmonis, ada kalanya disisipi oleh adegan romantis, dan pastinya saling mencintai hingga akhir hayat. Kondisi seperti ini biasanya terjadi di awal pernikahan. Mulai dari komunikasi antar pasangan yang lebih intens, kehidupan percintaan yang penuh petualangan, Jadi lebih sering jalan berdua, dan masih banyak lagi kegiatan lain yang tidak kalah menyenangkan dan pastinya terasa indah.
Namun seiring waktu berjalan, berbagai kegiatan yang dahulu sering dilakukan berdua, kini semakin jarang dilakukan, bahkan jika dilakukan pun ada kalanya terasa hambar, tidak terasa lagi percik-percik asmara. Umumnya hal ini terjadi karena berbagai macam faktor, entah itu kesibukan pada pekerjaan yang ada, kesibukan dalam mengurus anak, atau berbagai faktor lainnya. Kondisi seperti ini, biasanya terjadi karena komunikasi antar pasangan yang mulai jarang, hingga mulai adanya rasa jenuh pada pernikahan tersebut.
Jika Anda sudah mulai mendapatkan perasaan seperti itu, ada baiknya jika segera diatasi, dan jangan dibiarkan berlarut-larut.
Berikut adalah beberapa ciri adanya rasa jenuh dalam pernikahan yang perlu Anda ketahui, antara lain :
Anda dan pasangan mulai asyik sendiri
Gejala pertama yang harus Anda perhatikan adalah, jika Anda dan pasangan sudah mulai asyik dengan hobinya masing-masing, dan tidak mengindahkan pasangannya. Padahal dahulu Anda akan merasa gelisah jika tidak ada yang menemani.
Umumnya kondisi seperti ini terjadi, lantaran salah satu luapan rasa lelah dan ingin menyalurkan hobi yang sempat tertunda, karena berbagai aktivitas yang menumpuk, seperti pekerjaan rumah tangga, pekerjaan kantor dan yang lainnya. Untuk mengatasinya, mulailah dengan saling berbagi hobby tersebut bersama pasangan, agar pasangan dapat mengenal dan dapat melakukan hobby yang sama.
Adanya rasa jengah ketika disentuh mesra oleh pasangan
Ciri berikutnya adalah adanya rasa jengah ketika disentuh mesra oleh pasangan. Lantaran merasa risi dan lebih nyaman, dengan menikmati waktu sendiri.
Kondisi seperti ini umumnya terjadi lantaran adanya rasa lelah yang tidak tergantikan, dan lebih memilih untuk menyendiri, serta menghindari hal lainnya. Cara untuk mengatasinya, ada baiknya jika Anda mencari kegiatan yang membuat pasangan merasa tertarik, dan mau bergabung dengan Anda. Kegiatan yang sebaiknya dilakukan tidak harus ke luar rumah, Anda dapat melakukan sesuatu yang unik, yang membuat pasangan keluar dari aktivitas menikmati waktu sendirinya.
Mudah emosi karena kelalaian pasangan
Apabila Anda atau pasangan mudah sekali merasa emosi atau kesal karena kelalaian apapun yang dilakukan oleh pasangan. Maka hal ini juga harus diwaspadai. Terutama jika kelalaian tersebut untuk hal-hal yang sepele, misalnya saja lupa menaruh barang tertentu di dalam rumah, lupa mempersiapkan sesuatu, dll.
Guna mengatasi hal-hal seperti ini, sebaiknya Anda membiarkannya sementara waktu, dan memaklumi. Tapi dengan catatan, selalu ingat dan catat berbagai macam hal yang sebaiknya dilakukan, dan tidak lupa selalu ajak pasangan untuk berdiskusi.
Enggan untuk melakukan hubungan intim
Salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan oleh pasangan pengantin baru adalah “ngamar”. Seiring dengan berjalannya waktu, aktivitas tersebut mulai pudar, dengan berbagai macam alasan dan situasi, mulai dari rasa lelah, sedang berhalangan, sedang tidak mood, dan berjuta alasan lainnya. Hal ini tidak hanya dilakukan sekali, namun terlalu sering, hingga lupa kapan terakhir kali berhubungan intim. Jika dilakukan pun hanya sebatas kewajiban, dan bukan keinginan murni.
Guna mengatasi hal seperti ini, sebaiknya bangkitan kenangan berdua bersama pasangan, akan masa pacaran dahulu, atau masa di awal pernikahan. Bangkitkan dengan penuh perasaan, agar emosi yang ada tertular pada pasangan.
Enggan pergi kencan, kecuali jika terpaksa
Adanya rasa enggan untuk pergi kencan berdua dengan pasangan, terkecuali jika benar-benar terpaksa, seperti rasa lapar dan yang lainnya. Selebihnya Anda lebih suka untuk diam di rumah dan menonton film favorit, sendirian.
Untuk mengatasinya cari kegiatan kencan yang benar-benar mampu membangkitkan dan rasa penasaran pasangan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Seperti mencari kegiatan yang benar-benar tidak biasa. Agar Anda mengetahui keinginan pasangan, tidak ada salahnya jika mendiskusikan hal tersebut dengan pasangan.
Semuanya serba anak
Menikah dan mempunyai buah hati adalah wajar, juga adalah wajar, jika lebih mendahulukan berbagai kepentingan sang buah hati. Namun hal ini mulai tidak dapat dianggap wajar, jika melupakan kebutuhan pasangan, dan lebih mendahulukan anak, yang notabene tidak terlalu membutuhkannya.
Untuk mengatasinya, maka salah satu atau kedua pasangan saling memberikan perhatikan, dengan memberikan kejutan-kejutan ringan, yang mampu membangkitkan kenangan lama. Hal ini dilakukan agar pasangan sadar dan mengingat bahwa di rumah tersebut masih ada lagi orang lain yang harus diperhatikan.
Merasa biasa ketika pasangan tidak berada di rumah
Adanya perasaan biasa saja, bahkan merasa bebas ketika pasangan tidak berada di luar rumah, terutama ketika pasangan sedang melakukan perjalanan dinas selama beberapa waktu. Adalah hal lainnya yang harus Anda perhatikan.
Untuk mengatasinya, kembali tanyakan pada diri sendiri, mengapa demikian, dan ada baiknya buka album lama, yang berisi kenangan Anda berdua, cari hal-hal yang menyenangkan yang biasanya dilakukan berdua. Tentunya hal ini dilakukan, agar Anda mulai timbul perasaan rindu, dan ingin bersama pasangan.
Lebih suka menghabiskan waktu di kantor
Umumnya hal ini banyak dirasakan oleh para pekerja, baik pria maupun wanita. Dimana rasa suka akan menghabiskan waktu di kantor, dan tidak betah berada di rumah. Jika pulang pun karena alasan anak.
Untuk mengatasinya, sama seperti sebelumnya, cari dan temukan alasan serta kenangan yang dahulu dilakukan berdua. Selain itu cari kegiatan yang asyik dilakukan bersama pasangan, agar keinginan untuk pulang, jadi kembali muncul.
Jarang mengobrol
Jarang mengobrol seperti dahulu, bahkan jika pasangan terlalu banyak berbicara, Anda akan merasa kesal. Jika debat pun, ingin segera menyudahi, karena enggan berdebat.
Jika sudah begini, maka sebaiknya cari waktu untuk mengobrol berdua, pada waktu senggang, atau pada kondisi yang tidak disengaja. Mulai bicarakan berbagai macam hal dengan pasangan secara perlahan, pada waktu tersebut, atau setidaknya buka dengan obrolan ringan tentang masa lalu yang indah.
Komitmen menikah tentunya berbeda dengan pacaran. Ketika seseorang berpacaran, dan merasa jenuh, maka Anda hanya perlu move on. Sedangkan ketika Anda sudah menikah, maka hal yang sebaiknya dilakukan bukan move on, tetapi move in. Introspeksi, dan kaji kembali pada diri sendiri dan pasangan, mengapa kondisi seperti ini terjadi. Bicarakan dengan pasangan, dan jangan segan untuk mencari solusinya bersama pasangan.
Salah satu solusinya adalah dengan merencanakan liburan romantis bersama pasangan ke luar kota atau istilahnya staycation. Ini akan menjadi kegiatan seru, yang mampu menimbulkan kesan romantis, sekaligus membangkitkan memori lama. Liburan tanpa mengajak anak, tentu tidak masalah, jika dilakukan sesekali. Namun jika sang anak tidak dapat dititipkan, tidak ada salahnya jika merencanakan kegiatan berdua di rumah saja, seperti pesta kecil, atau yang lainnya, tepat ketika anak sudah tertidur.
Work in out Together, lakukan hal tersebut bersama pasangan ! Karena sedikit jenuh, bukan berarti sudah tidak ada rasa cinta. Justru Anda dapat memupuknya kembali.
Sumber : hipwee.com